Langsung ke konten utama

Sahabat Sejati

Hmm.. apa yang ada dibenak kalian ketika melihat judul blog baruku ini, ya, "Sahabat Sejati"?
Apa sih menurut kalian tentang sahabat sejati?
Menurut kalian apa pentingnya mempunyai sahabat?
Ya, disini aku akan menceritakan pengalamanku mempunyai sahabat.
Jujur saja, aku baru merasakan mempunyai sahabat yang benar benar bisa aku anggap sahabat ya sejak SMA ini, ya, di SMP aku sempat mempunyai kenangan pahit yang provokatornya adalah sahabat ku sendiri. Dan sempat aku tidak percaya dengan yang namanya "sahabat sejati". Tetapi, seiring berjalannya waktu di SMA ini, aku pun merasakan hal indah nya mempunyai sahabat.
Sebelumnya, aku akan mengulangi pertanyaanku di atas, apa sih menurut kalian tentang Sahabat Sejati? Apakah penting?
Kalau menurut aku, Sahabat Sejati itu adalah mereka yang selalu ada untuk kita dalam kondisi seperti apapun kita, sedih ataupun senang. Mereka siap sedia mendengarkan cerita cerita kita, dan mereka juga bisa membawa pengaruh baik untuk kita, begitupun sebaliknya.
Ya, tentu saja bukan hanya sekedar teman, lebih dari itu.

Oh iya, aku mau cerita sedikit apa pentingnya kita mempunyai sahabat?
Disaat kita sedang berada dibawah, terkadang kita membutuhkan seseorang untuk menjadi tempat meluangkan curahan hati kita, begitupun sebaliknya, disaat kita berada diatas, kita juga pasti
membutuhkan seseorang untuk mendengarkan dan berbagi cerita. Nah, disitulah pentingnya sahabat.

Mereka bisa berada disaat kita sedang bagaimana pun itu. Dan sudah pasti kita pun merasa senang karena ada yang ingin mendengarkan cerita kita agar kita tidak merasa sendiri, tentu saja bukan hanya sekedar mendengarkan, tetapi menanggapi dan memberikan solusi apapun itu akan lebih baik.
Mungkin beberapa dari kalian ada yang berfikir, "kenapa ga cerita ke orang tua saja?"
Jujur, aku juga orang yang sangat senang sharing dengan orang tua, dan rasanya memang akan lebih nyaman cerita ke orang tua, tetapi kadang ada saatnya kita takut atau malu untuk menceritakan pada orang tua kita, dengan adanya sahabat yang sepantaran dengan kita, mungkin kita tidak malu untuk menceritakan apapun itu, hmmm apa mungkin faktor 'sejaman'? hehehehe

Jadi, menurut aku, itu lah pentingnya bersahabat. Satu hal lagi, kita juga harus pandai dalam memilih sahabat. Memilih disini bukan seperti menilai dari materi, tetapi memilih orang yang benar benar bisa membawa kita ke hal yang baik, berteman boleh dengan siapa saja, tapi bukan berarti kita membebaskan pergaulan kita dengan hal yang buruk juga. Begitupun dengan kita, kalau kita bisa memberikan kebaikan pada siapapun, kita akan memiliki banyak teman.

Komentar

  1. Well done, Diza ;-) Keep writing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Bu. Tetap selalu bimbing Diza dan teman teman ya, Bu :)

      Hapus
  2. Hallo salam kenal. Saya suka sekali cara Diza mengungkapkan arti persahabatan. Semoga Diza terus mendapatkan sahabat sejati dalam kehidupan ini.

    BalasHapus
  3. Saya pernah punya sahabat sejati meski tak selalu bersama. Saya nobatkan dia jadi sahabat sejati karna keberaniannya menunjukan kelemahan dan kesalahan saya dengan cara yang pas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, semoga tetap menjadi sahabat baik yaa.. :D

      Hapus
  4. Winning303 : Judi Bola Online | Casino Online | Slot Online | Poker Online Terpercaya

    Judi Bola Online

    Casino Online

    Slot Online

    Poker Online

    Sabung Ayam

    * KUNJUNGI SITUS KAMI DI *

    www.winning303.com


    *NB : MENANG BERAPAPUN, PASTI KAMI BAYAR !!! *

    * Melayani LiveChat 7 x 24 Jam Nonstop :
    - WA : +6281717177303
    - BBM : WINNING303
    - LINE : WINNING303*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TASK 1 KOMUNIKASI KELUARGA - Diza Malikah Zahra

Ini adalah cerita keluarga saya ketika kami sedang terkena musibah dengan wabah penyakit Covid-19. Sebelum itu, saya akan menceritakan siapa saja yang ada dalam anggota keluarga saya, saya adalah anak pertama dari dua bersaudara dan saya memiliki seorang adik laki-laki, serta ayah dan ibu saya. Ayah saya bekerja diluar kota karena mendapatkan dinas di Bengkulu. Saya, adik, dan ibu tinggal di Bandung. Pada satu waktu, saya diberi tahu bahwa ayah saya mengalami positif covid setelah pulang dari kantor, dan sudah pasti kamu sekeluarga yang ada di Bandung panik karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh ayah saya, apalagi dengan kondisi ayah sendirian dan kami pun tidak bisa kemana-mana karena pada saat itu persyaratan untuk naik pesawat pun agak sulit dan kami khawatir akan penyebaran Covid-19 ini. Maka dari itu, saya serta ibu dan adik saya, membantu ayah dengan menemani ayah saya via telfon dan setiap harinya menanyakan kabar ayah saya. Ibu juga membantu mengirimkan vitamin

Pandangan menulis ala Diza (Project 2)

Menulis? hmm... Di kelas 11 ini aku belajar bahasa indonesia yaitu tentang menulis dan belajar menulis. Jujur, aku bukan tipe orang yang suka menulis, merangkai kata, atau apapun itu yang berhubungan dengan bahasa. Tetapi, setelah aku belajar di kelas 11 ini, aku rasa memang menyenangkan, kita bisa menulis tentang apa aja. Tentang yang kita rasakan saat ini pun bisa, aku rasa itu akan membuat perasaan lebih lepas. Tetapi, kalo aku sendiri, menulis itu harus dengan mood yang bagus, itu akan membuatku lebih banyak menulis. Hmm.. aku juga sebenarnya belum terlalu suka dengan menulis, terkadang aku merasa sangat bosan dengan menulis. Mungkin memang belum terbiasa dengan menulis dan juga masih suka bingung apa yang akan aku tulis, bagaimana merangkai kata katanya dengan baik. Yaah, begitulah. Oh iya, tetapi aku pernah merasakan kalau menulis bisa menjadi penghilang gabut, hehehe. Disaat gatau mau ngapain di rumah, menulis pun bisa menjadi kegiatan yang mengisi kegabutan. Di kelas 11