Ini adalah cerita keluarga saya ketika kami sedang terkena musibah dengan wabah penyakit Covid-19. Sebelum itu, saya akan menceritakan siapa saja yang ada dalam anggota keluarga saya, saya adalah anak pertama dari dua bersaudara dan saya memiliki seorang adik laki-laki, serta ayah dan ibu saya. Ayah saya bekerja diluar kota karena mendapatkan dinas di Bengkulu. Saya, adik, dan ibu tinggal di Bandung.
Pada satu waktu, saya diberi tahu bahwa ayah saya mengalami positif covid setelah pulang dari kantor, dan sudah pasti kamu sekeluarga yang ada di Bandung panik karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh ayah saya, apalagi dengan kondisi ayah sendirian dan kami pun tidak bisa kemana-mana karena pada saat itu persyaratan untuk naik pesawat pun agak sulit dan kami khawatir akan penyebaran Covid-19 ini. Maka dari itu, saya serta ibu dan adik saya, membantu ayah dengan menemani ayah saya via telfon dan setiap harinya menanyakan kabar ayah saya. Ibu juga membantu mengirimkan vitamin-vitamin untuk ayah supaya ayah tidak harus susah-susah beli vitamin diluar.
Beberapa hari ayah saya sakit, tidak lama saya pun ikut sakit dengan gejala seperti positif covid. Memang pada saat itu kondisinya saya lagi sering-seringnya ada kegiatan diluar rumah, mungkin itu yang menyebabkan saya sakit. Saat itu, saya langsung diminta ibu saya untuk isoman di rumah, saya sempat stress karena perasaan yang tidak nyaman dan semuanya serba sendirian, tetapi untungnya ibu dan adik saya selalu menyemangati saya dari luar kamar dan menyiapkan makanan-makanan dan vitamin untuk saya konsumsi. Setelah seminggu saya isoman akhirnya pun saya sudah sembuh dan ayah saya juga ternyata sudah negatif.
Berdasarkan cerita saya, dapat dihubungkan dengan teori Communicated Narrative Sense Making, yaitu:
1. Bercerita Retrospektif
Bercerita Retrospektif yaitu cerita yang didengan dan diceritakan dapat memiliki efek signifikan pada kepercayaan, nilai, perilaku, kesehatan dalam keluarga. Dalam cerita ini, menceritakan tentang keluarga saya yang melewati masa-masa sulit dengan memberikan dukungan untuk ayah dan saya yang sedang positif covid.
2. Bercerita Interaksional
Bercerita Interkasional yaitu fokus dengan eksplisit pada proses komunikasi yang menjadi ciri pencerita. Dalam cerita ini, menceritakan keluarga saya yang selalu berkomunikasi dengan ayah saya yang jauh agar ayah saya tidak merasa kesepian pada saat isoman sendirian di Bengkulu.
3. Bercerita Tranlasi
Teori ini memiliki pendapat bahwa metode naratif, hasil empiris, dan berteori dapat digunakan untuk membuat intervensi dan intervensi ini memprediksi kesehatan. Pada cerita ini, menceritakan ibu dan adik saya yang membantu saya menyiapkan makanan serta vitamin setiap harinya dengan waktu-waktu yang tepat agar saya tidak telat makan ataupun kekurangan vitamin.
Komentar
Posting Komentar